Lalu tidakkah kita memerlukan peta? untuk membantu kita lebih memahami pasangan kita. Untuk lebih menguatkan ikatan hati dengannya? memahami sosoknya yang unik, menjadikan perbedaan sebagai dinamika yang kadang tidak bisa disatukan tapi kita harus bisa menerimanya. Apakah kuncinya? apa yang kita perlukan untuk memahami sebuah peta? dengan mata kita? oh..tentu saja. Tapi bukan hanya sekedar peta biasa, kita harus menggunakan mata hati kita untuk bisa memfungsikan peta kasih dalam rumah tangga kita. Mata hati untuk melihat dengan seksama...dan kelapangan hati adalah kesiapannya untuk menerima reaksi dari peta kasih kita....
Belajar dari Ust. Cahyadi Takariawan tentang dinamika pernikahan, sudahkah sahabat membaca bukunya "Wonderful Family : Merajut Keindahan Keluarga”.
"Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang berbahagia di dunia
maupun kelak di surga. Termasuk dalam kehidupan keluarga.
Tidak ada
seorangpun yang menghendaki keluarganya rusak dan berantakan,
tidak ada
orang yang ingin rumah tangganya hancur dengan mengenaskan.
Semua orang
membayangkan keindahan saat memasuki kehidupan berumah tangga.
Cobalah jujur, apa yang anda bayangkan tentang keluarga ?
Apa yang ingin anda harapkan dari keluarga ?
Saya yakin anda pasti setuju, jika harapan itu berada dalam
kehangatan keluarga.
Harapan itu ada pada keluarga yang dipenuhi rona
keindahan, diliputi oleh kebahagiaan.
Keluarga yang memunculkan
produktivitas, keluarga yang menghadirkan kontribusi bagi masyarakat
luas. Sebuah keluarga yang menghargai potensi, menjunjung tinggi budi
pekerti, menghormati nilai-nilai. Sebuah keluarga yang mentaati tatanan
Ilahi,
mengikuti tuntunan Nabi.
Itulah yang saya maksud sebagai Wonderful Family."
( Ust Cahyadi at http://cahyadi-takariawan.web.id/?p=2293 )
Sahabatku, ini cuplikan tulisan dari Bu Ida istri dari ust Cahyadi ( Ijin link kan y b ida ), smg kita bisa bercermin tentang kisah beliau ya.
" LELAKI YANG SELALU MEMBERI LEBIH
Kukenal kepribadiannya, lapisan demi lapisan hanya setelah
menikah. Sebelumnya ia lelaki biasa, yang bersliweran disekitar saja. Mengenal
dan hidup bersamanya adalah keajaiban bagiku. Menghabiskan hampir separuh
hidupku untuk hidup bersamanya selama 22 tahun lebih, tak ada rasa penyesalan
secuilpun. Hari yang kurajut bersamanya, manis, asam, pahit, getir adalah
pelangi rasa yang mendewasakan. Menjadikan kami tak ingin terpisahkan.
see more at.... http://ida-nurlaila.blogspot.com/2013/12/lelaki-yang-selalu-memberi-lebih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar